Komite IV Pertegas Peran PT PNM untuk Dorong Peningkatan Ekonomi UMKM di Bali

04 Juni 2024 oleh bali

Komite IV DPD RI melaksanakan kegiatan kunjungan kerja (Kunker) dalam rangka resolusi permasalahan daerah terkait peran PT. PNM dalam mendorong pertumbuhan dan peningkatan ekonomi pelaku usaha ultra mikro di Provinsi Bali.

Executive Vice President Human Capital dan Operasi PT PNM, Sasono Hantarto, dalam sambutannya mengatakan, Mekaar merupakan program pembinaam khusus yang dilaksanakan oleh PT PNM untuk ibu-ibu prasejahtera yang sulit mendapatkan akses kredit bank tapi ingin memulai usaha atau mengembangkan usaha.

"Hingga April 2024 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp22,5 triliun kepada 15 juta nasabah, PNM Cabang Bali telah menyalurkan pembiayaan produk Mekaar sebesar Rp117.32 miliar, dan jumlah outstanding pembiayaan sebesar Rp189.93 miliar," kata Sasono pada Jumat, 24 Mei 2024 lalu, dikutip dari keterangan tertulisnya.

Sasono mengatakan, Pendampingan Kapasitas Usaha (PKU) adalah program pemberdayaan yang diberikan PNM. Selama april 2024, PNM Cabang Bali telah melaksanakan pelatihan dan pendampingan yaitu 169 kegiatan dengan diikutin 6.674 nasabah. Adapun kegiatan pendampingan dan pelatihan yang telah dilakukan antara lain sertifikasi NIB, pemasaran di media sosial dan klusterisasi usaha.

"Tiga modal yang diberikan PNM diantaranya modal sosial, modal intelektual dan modal finansial,” ujarnya.

Wakil Ketua II Komite IV DPD RI, Novita Anakotta, sekalu koordinator tim kunjungan kerja mengatakan, keberadaan UMKM di Bali memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam menjaga perputaran perekonomian. Salah satu cara meningkatkan ekonomi di Bali adalah dengan memaksimalkan potensi UMKM di sektor ekonomi kreatif.

"Bali merupakan gudangnya kreativitas yang memiliki akses global," kata Novita.

Berdasarkan kondisi itu dan berkaitan dengan terus berkembangnya persoalan-persoalan terkait penyaluran UMi kepada para penerima, lanjut Novita, Komite IV DPD RI melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka resolusi permasalahan daerah terkait peran PT. PNM dalam mendorong pertumbuhan dan peningkatan ekonomi pelaku usaha ultra mikro di Provinsi Bali.

Kepala Divisi BUM 1 Endang Nurjani mengungkapkan, PNM yang tergabung dalam holding ultra mikro, kini pantas mengklaim dirinya sebagai group lending terbesar di dunia, Grameen Bank selaku pendiri lembaga ultra mikro di dunia, lembaga pembiayaan di Bangladesh dan penerima hadiah Nobel Perdamaian pada 2006, di mana di tahun 2020 jumlah nasabah hanya 9 juta nasabah, sedangkan PT.PNM sudah menyentuh sebanyak 10 juta nasabah.

Wakil Ketua III Komite IV DPD RI dari Provinsi Kalimantan Utara Fernando Sinaga, mengatakan, PT PNM dapat memberikan data-data produk usaha ultra mikro yang siap ekspor.

"Agar pada saat Anggota DPD RI dalam pelaksanaan Study Referency DPD RI ke beberapa negara tujuan dapat sekaligus mempromosikan dan memasarkan produk-produk usaha ultra mikro ke berbagai negara tujuan tersebut," katanya.

Anggota Komite IV DPD RI dari Provinsi Papua Barat, M Sanusi Rahaningmas, memgaku sangat mengapresiasi atas hasil kinerja PT.PNM dalam menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Provinsi Bali. Ia berharap hal itu dapat dilanjutkan ke berbagai wilayah Indonesia seperti halnya dari daerah pemilihannya, Provinsi Papua Barat.

"Hingga daerah-daerah Indonesia Timur lainnya yang dianggap daerah miskin berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik seperti Provinsi Maluku dan Provinsi NTT," katanya.

Riri Damayanti Jhon Latief, Anggota Komite IV DPD RI dari Provinsi Bengku mengatakan, seiring maraknya pinjaman online dan pinjaman ilegal lainnya, diharapkan PT.PNM dapat menjadi solusi bagi masyarakat kecil terkhusus pelaku usaha ultra mikro guna mendidik dalam mengembangkan usahanya.

Wakil II Komite IV DPD RI dari Provinsi Jambi, Elviana, menilai, kesuksesan PT PNM banyak diikuti oleh lembaga-lembaga sejenis. Seiring berjalannya waktu, dirinya melihat PT PNM hanya mementingkan kuantitas dari pada kualitas.

“Kembalikan PT PNM seperti halnya PT PNM yang dahulu lebih mengedepankan kualitas nasabah ketimbang kuantitas dalam pencapaian nasabah," ujarnya.

Amang Syafrudin, selaku Ketua Komite IV DPD RI dari Provinsi Jawa Barat menyarankan, pembiayaan PT.PNM berbasis syariah dapat menjadi mode atau solusi lain lembaga keuangan dalam memecahkan dan membantu berbagai permasalahan masyarakat dalam usaha ultra mikro yang takut terhadap hutang riba.

Novita Anakotta, pada akhir diskusi mengungkapkan bahwa kegiatan kunjungan kerja ini harus terus berjalan.

"Selain untuk mencari permasalahan dan solusi mendorong pertumbuhan dan peningkatan ekonomi pelaku usaha ultra mikro di masyarakat juga menyambung silaturahmi antara PT.PNM dengan Komite IV DPD RI," tutupnya.

Sumber: https://rilis.id/Ekonomi/Berita/Komite-IV-Pertegas-Peran-PT-PNM-untuk-Dorong-Peningkatan-Ekonomi-UMKM-di-Bali-o8fFuKS