AGENDA KEGIATAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
24 Juni 2025 oleh bali
Masyarakat di Bali belakangan mengeluhkan mobil mogok akibat filter tersumbat setelah diisi dengan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Hal itu viral di media sosial (medsos). Pertamina Regional Jatimbalinus memberikan penjelasan.
Atas laporan masyarakat tersebut, anggota DPD RI Dapil Bali, Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik, mengadakan pertemuan bersama masyarakat melibatkan Pertamina Regional Jatimbalinus di Gedung DPD Bali, Senin (23/6/2025).
Dalam hal ini, Pertamina Patra Niaga melakukan investigasi terkait kualitas bahan bakar minyak (BBM) diduga bermasalah di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Bali.
Executive GM Regional Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Anom Purwasakti, menjelaskan pihaknya saat ini sedang melakukan investigasi dan tracing ketika laporan pertama kali diketahui
” Setelah kejadian itu pihaknya menurunkan tim ke lapangan untuk mengambil sampel BBM baik di SPBU maupun bengkel-bengkel yang menangani kendaraan terdampak untuk dilakukan uji laboratorium,” terang Anom.
Upaya itu untuk memastikan produk BBM yang diterima masyarakat telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan baik dari sisi spesifikasi teknis maupun volume penyaluran.
Selain itu, pihaknya juga mengkaji faktor lain yang mungkin menjadi penyebab gangguan pada kendaraan konsumen.
“Pada intinya pada saat kasus tersebut muncul, tidak sampai satu hari kami langsung bereaksi menghubungi yang menyampaikan keluhan. Kami tracing mulai dari bengkelnya siapa, konsumen, nopol, isi bahan bakar dimana, dan suplai BBM-nya di mana,” beber Anom Purwasakti.
Selain itu, pihaknya juga tengah menguji di Laboratorium Migas sampel BBM (Pertalite) yang menjadi keluhan. Sembari menunggu hasil, pihaknya telah menyediakan 10 SPBU Help Desk di Bali serta bengkel-bengkel yang bisa didatangi jika terjadi permasalahan yang sama dari masyarakat khusus kerusakan filter tersebut.
“Untuk estimasi pengujian di Lab Migas, hasilnya baru bisa diketahui kurang lebih minggu ini,” imbuhnya.Jika nanti ditemukan unsur penipuan dilakukan oknum atau SPBU sanksinya adalah surat peringatan, hingga pencabutan izin kerjasama.
Sementara, Ni Luh Djelantik menambahkan, kepada Pertamina khususnya Regional Jatimbalinus segera mencari solusi permasalahan tersebut dan disampaikan kepada masyarakat.
“Apa pun hasil investigasi nanti harus sampaikan ke publik secara transparan. Kalau ada SPBU yang bermain, segera audit dan didata,” tegas Niluh, sapaannya.
Niluh turut mengapresiasi langkah cepat Pertamina dengan langsung merespons keluhan masyarakat yang terjadi. Saat pertemuan itu, Pertamina Regional Jatimbalinus datang dengan personel lengkap.
“Tapi di satu sisi ini menjadi evaluasi bagi Pertamina bahwa ada kejadian seperti ini dan diharapkan tidak kembali terulang di kemudian hari,” ujar senator yang juga pengusaha itu.
Sebelumnya, Ni Luh Djelantik mendapat banyak pengaduan masyarakat kepada dirinya perihal permasalahan kualitas bahan bakar Pertalite yang mengakibatkan kerusakan kendaraan roda empat maupun roda dua.
” Kami meminta masyarakat yang mengalami kendala serupa atau memiliki keluhan pada produk dan layanan Pertamina, dapat melapor kepada SPBU resmi tempat pengisian dan dapat menghubungi pusat layanan 135 melalui telepon, e-mail, atau media sosial resmi,” tutup Anom.