AGENDA KEGIATAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
31 Juli 2025 oleh bali
Senator DPD RI asal Bali, Niluh Djelantik, melakukan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Kerobokan pada Rabu (30/7/2025). Dalam kunjungan tersebut, Niluh menyerahkan bantuan berupa mesin jahit untuk mendukung program pembinaan keterampilan warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Kehadiran Niluh tidak hanya membawa bantuan fisik, namun juga semangat dan harapan bagi para perempuan yang sedang menjalani masa hukuman. Ia menekankan pentingnya memberikan kesempatan kedua bagi para WBP agar bisa kembali menata hidup setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan.
“Mereka diberikan ruang, kesempatan, pelatihan agar saat keluar nanti bisa menata masa depan. Kesalahan yang mereka lakukan biarlah menjadi bagian masa lalu, jangan diulangi lagi,” tegas Niluh.
Niluh juga mendorong adanya sosialisasi yang lebih luas kepada masyarakat, terutama kaum perempuan, terkait bahaya narkotika dan konsekuensi hukumnya. Ia mengusulkan agar mantan WBP yang telah berproses dapat menjadi narasumber atau mentor untuk berbagi pengalaman, guna mencegah terulangnya kesalahan serupa di masyarakat.
“Saya sudah pernah ada di LPP Kerobokan karena kesalahan A, B, C, dan D. Mohon adik-adik di luar sana jangan mengulangi kesalahan yang saya lakukan,” katanya menirukan peran edukatif yang bisa dilakukan oleh eks-WBP.
Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, aktivis perempuan Luh Putu Anggreni dan entertainer sekaligus motivator Putu Dewi Ariantini atau yang akrab disapa Dewi Pradewi. Keduanya memberikan dukungan moral dan hiburan bagi para WBP.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Decky Nurmansyah, menyambut langsung kunjungan tersebut. Ia menyampaikan apresiasi atas perhatian yang diberikan oleh Senator Niluh dan rombongan.
“Hari ini adalah bentuk nyata dari sentuhan cinta kasih seorang senator. Kehangatan itu sampai di hati adik-adik warga binaan, dan itulah yang mereka perlukan. Mereka harus tahu bahwa mereka tidak sendirian,” ujar Decky.
Decky juga mengungkapkan bahwa sebagian besar penghuni Lapas Perempuan Kerobokan merupakan narapidana kasus narkotika. Dari total populasi, sekitar dua per tiga WBP terjerat kasus penyalahgunaan narkoba.
Meski demikian, ia mengaku bersyukur karena masyarakat Bali memiliki kepedulian sosial tinggi, sehingga pembinaan terhadap para WBP menjadi lebih ringan. “Di Bali ada tatanan sosial yang kuat berbasis kekeluargaan, itu membantu kami dalam proses pembinaan,” ucapnya.
Mengenai WBP warga negara asing (WNA), Decky mengakui pihaknya perlu ekstra perhatian, khususnya dalam penyediaan makanan sesuai kebutuhan dan kebiasaan mereka. Namun demikian, ia memastikan bahwa seluruh standar pelayanan tetap bisa dipenuhi tanpa kendala berarti.
“Selama ini kami bisa menyesuaikan kebutuhan mereka, termasuk terkait standar bahan makanan, meskipun ada beberapa penyesuaian tertentu,” jelasnya.
Kunjungan ini diharapkan bisa menjadi langkah awal kolaborasi berkelanjutan antara pejabat publik, aktivis, dan lembaga pemasyarakatan dalam memberikan perhatian dan peluang pemulihan bagi para perempuan yang sedang menjalani masa pidana.