AGENDA KEGIATAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
15 Juli 2025 oleh bali
Aktivis sosial dan senator asal Bali, Niluh Djelantik, kembali angkat suara terkait kekacauan lalu lintas yang terjadi akibat jebolnya ruas jalan di Pasar Bajera, Tabanan.
Dalam waktu kurang dari sepekan, pengalihan arus kendaraan besar menuju jalur alternatif seperti Bedugul-Singaraja dan sejumlah jalan desa di Buleleng telah menyebabkan kekhawatiran publik akibat meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas.
Melalui unggahan di media sosialnya @niluhdjelantik, Niluh menyampaikan keprihatinan mendalam dan mendesak Pemerintah Daerah untuk segera bertindak cepat dan tepat.
“PEMERINTAH DAERAH AYO BANGUN. Ini bukan sekadar pengalihan jalur. Ini soal nyawa warga. Sudah banyak kecelakaan dalam seminggu terakhir!” tegas Niluh.
Diketahui, sejak jebolnya jalur utama Gilimanuk–Singaraja–Denpasar di kawasan Pasar Bajera, ribuan kendaraan, termasuk truk-truk besar, dialihkan melewati jalur yang tidak layak untuk kendaraan berat.
Jalur alternatif seperti Bedugul–Singaraja dan jalan-jalan kecil di wilayah Buleleng yang semula hanya digunakan untuk kendaraan pribadi, kini dipaksa menampung beban yang jauh melampaui kapasitasnya.
Niluh juga menyoroti bahwa kondisi ini sangat membahayakan keselamatan masyarakat lokal, terutama yang setiap hari melintasi jalur tersebut untuk bekerja atau pulang kampung.
“Jalan Bedugul–Singaraja dan jalan-jalan desa di Buleleng itu bukan untuk truk besar. Di situ ribuan warga lalu-lalang tiap hari,” tambahnya.
Warga pun mengeluhkan kondisi lalu lintas yang macet, rusak, dan rawan kecelakaan. Beberapa insiden seperti truk terguling dan kendaraan selip di tanjakan Bedugul semakin memperburuk situasi.
Tidak sedikit pengendara motor yang merasa waswas melintasi jalur ini, terlebih pada malam hari ketika penerangan sangat minim.
Unggahan tersebut menuai berbagai komentar dari warganet di media sosial.
“Tidak ada dampak ekonomi katanya!,” tulis akun @balicar.tours.
“Kt pak koster gk ada dampak kok mbok ....aman jaya hahahahhaha,” tulis akun @dennyoceans
“jelas2 ini berdampak ekonomi. Pemasuk ikan dr jawa, pisang uli jawe. Busung, dll. Sungguh kocak yg blng ga berdampak ekonomi,” tulis akun @vera_raditya
“Turut prihatin , bukan hanya mobil truknya yg lelah tapi supirnya juga ikut tersiksa !!,” tulis akun @profesional.piercer. (*)