AGENDA KEGIATAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
04 Oktober 2023 oleh bali
Para seniman tari dan kendang barong antusias memeriahkan Taman Ayun Barong Festival ke VII, 22-23 September 2023. Total, ada puluhan peserta baik usia anak-anak maupun dewasa unjuk gigi dalam event tahunan tersebut. Tokoh Puri Ageng Mengwi juga Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Anak Agung Gde Agung selaku penggagas menyebut ajang ini cara untuk menjaring bibit baru seniman barong. Tujuannya, kesenian barong di Kabupaten Badung tetap lestari.
"Ini untuk menjaring bibit-bibit penari barong, bapang barong dalam rangka pelestarian, jangan sampai punah. Tampaknya pesertanya banyak. Yakni 20 orang termasuk satu pasang tukang bapang (penari) barong dan pekendang (pemain kendang)," ungkap Anak Agung Gde Agung, Jumat malam (22/9/2023).
Anak Agung menjelaskan pelaksanaan ajang yang ketujuh sejak 2016 ini diikuti para seniman se-Bali. Paling banyak dari wilayah Badung, Denpasar, Gianyar, dan Tabanan. Festival ini mempertemukan generasi anak-anak pada kategori regeneration dan para jawara dari usia dewasa pada kategori superstar.
"Seperti yang ikut di kategori superstar. Mereka itu jawara penari barong dan kendang barong yang sudah bermain di seluruh Bali. Peserta dijaring sangat selektif, karena mereka harus juara dulu di tempat lain sebelum bermain di sini (Taman Ayun Festival)," kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini.
Baginya, kesulitan dalam festival ini menjadi upaya awal meningkatkan kompetensi di bidang seni. Ini bisa dilihat dari cara panitia memberlakukan pengacakan nomor peserta yang tampil. Apalagi antara pemain musik, pemain kendang, dan penari barong tidak saling mengenal.
"Jadi ini yang menjadi seru dan yang baru dari even-even sebelumnya. Kalau dulu masih polos, penari dan tukang kendang satu paket dan mereka masih bisa latihan kompak. Sekarang lebih sulit, istilahnya tarung bebas. Penari dan tukang kendang berbeda, tidak saling kenal," beber Bupati Badung periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu.
Pada malam pentas tersebut, para seniman barong menunjukkan ketegasannya dalam menari. Ritme gerakan penari barong sekilas tampak kompak dengan pukulan pemain kendang yang cekatan.
Salah satu juri tari barong, I Putu Eka Darma Yasa, ketegasan gerakan dalam menarikan barong menjadi idaman para juri. Di mana para penari wajib menarikan barong dengan power maksimal sehingga gerakan terlihat tegas sesuai dengan alunan gamelan yang energik dan tegas pula.
"Ada istilahnya tetekes, wiraka dan tandang tangkis. Yang jadi nilai plus itu, (penari) sangat penting untuk bisa menjiwai gerakan dan menjaga kekompakan dengan pemain kendang. Baik dari improvisasi gerakan harus kompak, dan tepat dengan pemain kendang. Itu yang penting," ujar Eka Darma.