Berita DPD di Media

Beranda

ยป

Berita DPD di Media

I Komang Merta Jiwa Tekankan Penataan Sungai sebagai Solusi Jangka Panjang Banjir di Karangasem

16 September 2025 oleh bali

Banjir yang melanda Desa Angantelu, Kecamatan Manggis, Karangasem, pada 9–10 September 2025 masih menyisakan genangan hingga beberapa hari kemudian. Kondisi ini mendorong perhatian berbagai pihak, salah satunya Anggota DPD RI Dapil Bali, I Komang Merta Jiwa. Dalam kunjungannya, Merta Jiwa mengapresiasi langkah cepat Anggota DPR RI Dapil Bali, I Nyoman Parta, yang telah turun langsung membantu korban banjir. Namun, ia menegaskan bahwa penanganan bencana tidak boleh berhenti pada bantuan darurat semata, melainkan harus difokuskan pada solusi jangka panjang, khususnya melalui penataan daerah aliran sungai. “Dalam menyikapi situasi ini, jangan sampai kita saling menyalahkan. Yang terpenting adalah bagaimana pemerintah benar-benar fokus menata sungai. Sungai harus kita perlakukan bukan hanya sebagai alur air, tetapi juga sebagai pusat irigasi, pusat kebudayaan, dan pusat perekonomian,” ujar Merta Jiwa, Minggu (14/9/2025). Merta Jiwa menjelaskan, pengalamannya melihat penataan sungai di Eropa Barat dan Eropa Timur memberi pelajaran berharga. Di negara-negara tersebut, sungai dijadikan pusat kehidupan masyarakat, bukan hanya untuk pengendalian banjir, tetapi juga untuk menggerakkan ekonomi. “Bali sejak lama punya konsep subak yang luar biasa. Leluhur kita sudah menata sungai dengan nilai-nilai sakral, sebagai kawasan suci sekaligus sumber penghidupan. Konsep inilah yang harus kita perkuat dengan pendekatan *Tri Hita Karana*, sehingga sungai bisa berfungsi untuk irigasi pertanian, pusat budaya, hingga penopang ekonomi masyarakat,” jelasnya. Selain itu, Merta Jiwa yang duduk di Komite IV Bidang Anggaran DPD RI menyatakan siap memperjuangkan alokasi dana pusat untuk penataan sungai di Bali, termasuk di Karangasem. Menurutnya, hal ini penting agar program normalisasi dan penguatan saluran sungai bisa segera terealisasi. “Kami akan perjuangkan agar ada dana transfer dari pusat untuk penataan aliran sungai, sekaligus pelestarian budaya dan sistem subak kita. Ini harus menjadi prioritas, karena tanpa penataan serius, bencana seperti ini akan terus terulang,” tegasnya. Tak hanya soal sungai, Merta Jiwa juga mengingatkan pentingnya kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga lingkungan, terutama terkait persoalan sampah. Ia menekankan bahwa penanganan sampah harus dimulai dari diri sendiri agar tidak memperparah bencana alam. “Permasalahan sampah bukan hanya urusan pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama. Mari mulai dari lingkungan kita masing-masing, sehingga bencana tidak lagi datang karena ulah kita sendiri,” pungkasnya. Sumber: https://www.newsyess.com/read/i-komang-merta-jiwa-tekankan-penataan-sungai-sebagai-solusi-jangka-panjang-banjir-di-karangasem

Rai Mantra di Banjar Gadon Kapal, Badung Jembatan Sempidi, Badung Gajah Mada Denpasar

15 September 2025 oleh bali

Mantan Wali Kota Denpasar yang kini anggota DPD RI, IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan, banjir yang melanda pada Rabu (10/9), adalah yang terparah yang pernah dialami Kota Denpasar. Sejumlah faktor menjadi pemicu parahnya banjir saat itu. “Kan pas purnama ya. Kalau saya lihat dan pelajari dari dulu, kejadian di Kota Denpasar saat saya jadi wali kota, banjir besar itu pasti saat purnama dan setelah purnama. Karena pangelong-pangelong dan penanggal sangat menentukan. Menurut BMKG, arus laut sangat keras,” kata Rai Mantra didampingi Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna saat mengunjungi pengungsi di markas Tarung Derajat, Kesambi, Dentim, Sabtu (13/9). Ia menjelaskan, faktor utama adalah curah hujan. Selain itu, juga terkait alih fungsi lahan dan sampah. Ia juga melihat, di Bali masih banyak ada sampah di sungai. Ke depan, selain memperbaiki tata kelola sampah, ketersediaan gorong-gorong berukuran besar atau drainase yang bagus juga sangat diperlukan. Pihaknya berterima kasih pada pemerintah pusat yang telah peduli dengan warga Bali. Rai Mantra juga menyinggung soal adanya pura besar di wilayah Denpasar Timur yang tergerus banjir. Ini juga diharapkan menjadi perhatian pemerintah untuk segera mendapatkan penanganan. Sementara itu, pada Sabtu, selain pejabat, pengungsi di Kesambi juga dikunjungi sekelompok remaja yang menghibur dan mengajak anak-anak bermain. Tujuannya agar anak-anak tidak bosan selama berada di pengungsian. (Miasa/balipost) Sumber: https://www.balipost.com/news/2025/09/14/489253/Rai-Mantra-Sebut-Sejumlah-Faktor...html

DPD RI Serahkan Empat RUU Prolegnas Prioritas 2025 Pada DPR dan Presiden

12 September 2025 oleh bali

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) secara resmi menyerahkan empat Rancangan Undang-Undang (RUU) kepada DPR RI dan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Penyerahan dilakukan dalam Rapat Tripartit antara DPR RI, DPD RI, dan Pemerintah yang diwakili oleh Menteri Hukum, yang diselenggarakan di Ruang Rapat Badan Legislasi Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa, 9 September 2025. Keempat RUU yang telah ditetapkan dalam Sidang Paripurna DPD RI tersebut adalah RUU tentang Perubahan Keempat atas UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, RUU tentang Masyarakat Hukum Adat, RUU tentang Daerah Kepulauan, dan RUU tentang Pengelolaan Perubahan Iklim. Selain itu, DPD RI juga mengusulkan dua RUU tambahan untuk dimasukkan dalam Prolegnas Prioritas Tahun 2025 Perubahan, yaitu RUU tentang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta RUU tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. “Keempat RUU inisiatif DPD RI telah selesai disusun dan ditetapkan. Pada kesempatan tripartit ini, kami mengharapkan agar keempat RUU dimaksud dapat segera masuk ke dalam tahapan pembahasan di DPR RI bersama Pemerintah, ” ujar Ketua Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPD RI, Abdul Kholik. Ketua DPD RI, Sultan Baktiar Najamudin, menegaskan bahwa inisiatif legislasi ini merupakan bentuk konkret peran DPD RI sebagai representasi daerah sekaligus dukungan terhadap visi pembangunan nasional. DPD RI mengusulkan sistem baru dalam prolegnas ini yaitu single register untuk RUU yang disusun dalam prolegnas, yaitu RUU yang telah tercantum dalam prolegnas prioritas tahunan, tidak lagi dicantumkan dalam prolegnas jangka menengah. Dengan tujuan untuk memproporsionalkan antara target dengan capaian dan untuk memberikan ruang fleksibilitas prolegnas. Sumber: https://wartakota.tribunnews.com/news/867109/dpd-ri-serahkan-empat-ruu-prolegnas-prioritas-2025-pada-dpr-dan-presiden

Pedas! Ni Luh Djelantik Sebut Banjir Bali Ulah Villa Liar dan Tata Ruang Amburadul

12 September 2025 oleh bali

Pedas dan tanpa tedeng aling-aling, Ni Luh Djelantik menuding banjir Bali bukan sekadar ulah hujan, melainkan akibat vila liar dan tata ruang amburadul yang dibiarkan bertahun-tahun. Anggota DPD RI asal Bali, Ni Luh Djelantik, melontarkan kritik pedas terkait banjir besar yang melanda Pulau Dewata pekan ini. Menurut Mbok Ni Luh, bencana yang menelan korban jiwa dan merusak ratusan rumah itu bukan semata-mata faktor alam, melainkan akibat tata ruang yang amburadul serta maraknya pembangunan vila dan hotel yang menyalahi aturan. “Jangan salahkan airnya, salahkan dirimu. Kenapa membangun di atas aliran sungai?” tegas Ni Luh. Kamis, 11 September 2025. Ni Luh mencontohkan bagaimana sejumlah vila milik investor asing di kawasan pantai hanyut terbawa derasnya banjir, karena berdiri di lokasi terlarang dekat bantaran sungai dan pesisir. Ni Luh menilai banjir di Bali bukanlah peristiwa baru. Sejak puluhan tahun lalu, kawasan aliran Sungai Badung sudah langganan banjir. Namun, alih-alih ditata, masalah justru semakin parah akibat lemahnya pengawasan dan penegakan aturan. “Banjir sudah ada sejak 45 tahun lalu. Bedanya, dulu alam masih punya ruang. Sekarang semua sempadan sungai, sempadan laut, bahkan jalur drainase, dipenuhi bangunan,” ujar Ni Luh panjang lebar. Ni Luh kemudian mendesak pemerintah daerah tidak hanya bergerak setelah bencana terjadi, melainkan menyiapkan solusi menyeluruh dari hulu hingga hilir. Mulai dari pengerukan sungai, pembangunan tanggul, hingga memastikan setiap jalan memiliki drainase yang berfungsi. Selain tata ruang, Ni Luh juga menyoroti persoalan sampah yang menumpuk di sungai dan jalan. Anggota DPD RI ini mengusulkan program besar-besaran penyediaan 1 juta tempat sampah untuk seluruh keluarga di Bali. Sampah yang terkumpul kemudian dikelola sesuai jenisnya mulai dari dijadikan batako, energi listrik, hingga pupuk dan ekoenzim. “Jangan lagi setengah-setengah. Kalau dibiarkan, banjir akan selalu jadi alasan frustrasi bersama,” kata designer sepatu ini. Lebih jauh, Ni Luh menyoroti peran hotel, resort, restoran, hingga supermarket yang menghasilkan volume sampah luar biasa besar. Ni Luh meminta aturan pengelolaan sampah ditegakkan secara ketat, lengkap dengan sistem reward and punishment. “Satu hotel dengan 500 kamar bisa menghasilkan sampah setara 1.000 orang per hari. Kalau ada yang melanggar SOP, catat nama hotelnya, audit, dan beri sanksi sosial,” tegas Ni Luh. Sebagai daerah tujuan wisata internasional, Bali menerima belasan juta wisatawan setiap tahun. Ni Luh mendorong agar pungutan wisatawan mancanegara yang sudah diterapkan benar-benar dialokasikan untuk kepentingan mendesak seperti pengelolaan sampah, desa adat, hingga menggaji pecalang. “Jangan hanya buat Bali cantik secara kosmetik. Kalau dibiarkan, ini bom waktu yang akan meledak, dan korbannya rakyat,” ujar Ni Luh. Menutup pernyataannya, Ni Luh mengajak seluruh pihak, pemerintah, swasta, hingga masyarakat untuk bergandengan tangan memperbaiki tata kelola lingkungan Bali. Menurut Ni Luh, bencana harus menjadi momentum perubahan, bukan sekadar rutinitas penyesalan. “Bali itu rumah kita bersama. Kalau tidak dijaga, maka yang hancur bukan hanya alam, tapi juga masa depan generasi,” pungkas Ni Luh. Sumber: https://bali.viva.co.id/lifestyle/6293-pedas-ni-luh-djelantik-sebut-banjir-bali-ulah-vila-liar-dan-tata-ruang-amburadul?page=1

Protes Sound “Horeg”, Sulinggih di Ubud Mengadu ke DPD RI

09 September 2025 oleh bali

Seorang sulinggih, Ida Sri Bhagawan Panembahan Jawi Acarya Daksa Manuaba dari Griya Panembahan, Jalan Andong, Ubud, protes keras terkait kebisingan suara musik sebuah acara di sebelah griya. Protes ini disampaikan melalui unggahan di media sosial Instagram DPD RI. Dalam unggahan tersebut, Ida Begawan mengeluhkan kebisingan yang berasal dari acara yang diselenggarakan “The Living Stones,” sebuah lokasi yang disebutkan di dekat griya. Ida Bhagawan menyebut suara dari sistem suara yang digunakan sangat mengganggu kenyamanan. “Kami sudah komplain berkali-kali tak ditanggapi. Padahal mereka belum pernah meminta izin pada kami tetangganya untuk membuat event yang sangat mengganggu,” tulisnya. Ida Begawan juga menyoroti perbedaan durasi waktu tinggal mereka di lokasi tersebut. “Kami sudah menetap hampir 40 tahun, sementara mereka baru saja membuka usaha,” ujarnya. Ida Bhagawan minta bantuan anggota DPD RI, Arya Wedakarna, untuk menindaklanjuti permasalahan ini. Keluhan ini mendapat respons dari Arya Wedakarna. Melalui akunnya, dia menyatakan akan segera turun ke lokasi untuk memeriksa perizinan acara tersebut. Dia juga menuliskan bahwa “Tidak Seharusnya Seorang Dwijati Sulinggih Yang Sudah Menempati Lahan 40 Tahun Harus Terdun Komplain Pada Polusi Suara Club.” Fenomena sound horeg, sebutan untuk sistem suara dengan volume dan bass sangat tinggi hingga menyebabkan getaran, memang kerap menjadi sumber keluhan di berbagai daerah, termasuk Bali. Meskipun populer dalam acara komunitas seperti karnaval atau pawai, suara yang dihasilkannya seringkali melebihi ambang batas kebisingan yang diperbolehkan. Tingkat kebisingan yang diatur dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 16 Tahun 2016 untuk kawasan permukiman maksimal adalah 55 desibel. Jika keluhan dari Ida Begawan ini terbukti benar, maka ada dugaan kuat terjadinya pelanggaran aturan kebisingan oleh pihak penyelenggara acara. Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak “The Living Stones” terkait keluhan ini. Pihak berwenang diharap dapat segera bertindak untuk memediasi dan menyelesaikan permasalahan ini, demi kenyamanan dan ketenteraman masyarakat. Sumber: https://posmerdeka.com/protes-sound-horeg-sulinggih-di-ubud-mengadu-ke-dpd-ri/

Ni Luh Djelantik Minta Pemerintah Perhatian, Repost Video Viral TKW di Malaysia Kelelahan Ekstrem

08 September 2025 oleh bali

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bali, Ni Luh Djelantik, meminta pemerintah Indonesia memberikan perhatian serius terhadap nasib Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di luar negeri. Permintaan ini menyusul viralnya sebuah video yang ia repost di akun Instagram pribadinya. Dalam video tersebut, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kerinci, Jambi, terlihat kelelahan ekstrem hingga terpejam matanya saat sedang menyetrika. TKW tersebut diduga tidak diizinkan untuk beristirahat oleh majikannya di Malaysia. Ni Luh Djelantik secara langsung “mencolek” beberapa kementerian terkait untuk menyoroti insiden ini. “Ketika warga negara kita diperlakukan lebih kejam dari binatang. Di mana kepedulian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu),” tulisnya di Instagram, dikutip pada Jumat, 5 Agustus 2025. Menurut Ni Luh, TKW yang kini sudah berada di Indonesia tersebut dilaporkan mengalami trauma dan tidak berdaya. Ia menegaskan pentingnya perlindungan hukum dan pengawasan yang ketat bagi TKI di luar negeri. Pemerintah dan agen penyalur wajib memastikan kondisi kerja para pekerja migran sesuai dengan perjanjian. Selain itu, Ni Luh Djelantik juga mengimbau agar para calon pekerja migran Indonesia (PMI) memilih jalur resmi yang aman. Ia menekankan pentingnya pelatihan dan edukasi bagi PMI mengenai hak-hak dasar mereka, termasuk hak untuk beristirahat. “Hak untuk beristirahat adalah hak dasar setiap manusia. Kelelahan fisik yang terus-menerus tanpa pemulihan dapat berujung pada gangguan mental serius, seperti yang dialami korban,” pungkasnya. Sumber: https://voiceindonesia.co/ketenagakerjaan/05/09/2025/60982/ni-luh-djelantik-minta-pemerintah-perhatian-repost-video-viral-tkw-di-malaysia-kelelahan-ekstrem/

SMSI Tabanan Gelar Penglukatan Banyupinaruh Massal di Pantai Abian Kapas

08 September 2025 oleh bali

Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Tabanan, Minggu ( 7/9) kembali menggelar Penglukatan Banyupinaruh Massal bertempat di Pantai Abian Kapas, Desa Beraban, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan. Agenda ini merupakan pelaksanaan kedua setelah tahun sebelumnya sukses digelar di lokasi yang sama. Pelaksanaan Panglukatan Banypinaruh terselenggara atas Sinergi SMSI Kabupaten Tabanan dengan Yayasan Bhakti Yoga Dharma dalam kegiatan literasi keagamaan. Ratusan pelajar Sekolah Dasar, SMP dan masyarakat umum pagi tadi memadati pantai Abian Kapas untuk mendapatkan Penglukatan Banyupinaruh setelah sehari sebelumnya mereka mengikuti perayaan dan persembahyangan Saraswati. Kegiatan dibuka Bupati Tabanan yang diwakili Plt. Asisten 2 Setda Tabanan I Gusti Agung Rai Dwipayana. Turut hadir perwakilan Anggota DPD RI Komang Merta Jiwa, Anggota DPRD Tabanan I Made Muskada, Kapolsek Selemadeg Timur AKP. I Dewa Made Paramantara, Camat Selemadeg Timur I Wayan Sudiarta serta beberapa tokoh masyarakat asal Kecamatan Selemadeg Timur. Rangkaian Prosesi dipuput dua Sulinggih yaitu Ida Rsi Agung Wita Darma dari Griya Tegal Mengkeb dan Ida Pandita Manik Mas dari Griya Bajra. Ketua SMSI Kabupaten Tabanan I Wayan Ariasa mengatakan SMSI Kabupaten Tabanan selain melaksanakan kegiatan reguler. Guna mendekatkan diri dengan masyarakat, SMSI Kabupaten Tabanan juga menterjemahkan beberapa program Sektoral sebagai program unggulan. Program tersebut diantaranya adalah Program Praktik Baik Literasi Media SMSI Kabupaten Tabanan, Literasi dan Pengabdian Yadnya serta Pengabdian Sosial dan Kemanusiaan; kata Ariyasa “Astungkara semua program telah mampu kita gulirkan sesuai dengan agenda yang kita tetapkan. Kampanye Praktik Baik Literasi Media misalnya, Program ini secara rutin mampu kita laksanakan setiap bulan sekali. Sedangkan Program Literasi dan Pengabdian Yadnya ada yang bulanan dan juga ada setiap satu wuku atau setiap 210 hari sekali”, papar owner Suara Tabanan ini menjelaskan. Ariasa juga menambahkan jika SMSI Kabupaten Tabanan merupakan organisasi satu satunya yang memiliki Badan khusus untuk menangani program Sektoral. Badan tersebut diberi nama Badan Literasi Media Nayaka Tattwa. “Badan ini diisi oleh SDM yang kompeten dibidanya. Kita punya Budayawan, Psikiater, Praktisi Hukum Termasuk ada tokoh agama”. pungkas Ariasa (Ajk) Sumber: https://kutatv.com/lipsus/smsi-tabanan-gelar-penglukatan-banyupinaruh-massal-di-pantai-abian-kapas/

Nuanu Hadirkan Era Baru Kreativitas di Bali dengan Pembukaan Tahap Pertama

04 September 2025 oleh bali

Senator RI, Ni Luh Djelantik hadiri pembukaan tahap pertama Nuanu Creative City. Setelah lima tahun proses perencanaan, pemenuhan regulasi, serta kolaborasi dengan masyarakat lokal, Nuanu Creative City resmi dibuka dengan selesainya tahap pertama pembangunan. Berdiri di atas lahan seluas 44 hektare di pesisir barat daya Tabanan, Nuanu hadir bukan hanya sebagai destinasi wisata, melainkan juga sebagai ruang untuk tinggal, berkreasi, dan bermain. Nuanu dibayangkan sebagai sebuah ekosistem hidup, di mana ruang budaya, pusat kuliner, dan lanskap alami berpadu, menjadi rumah bagi para kreator, penggerak perubahan, serta masyarakat luas. CEO of Nuanu Creative City, Lev Kroll, menyebut bahwa perjalanan Nuanu dimulai dari cintanya terhadap Bali dan awal yang sederhana. Beberapa tahun kemudian, Nuanu membuat sejarah baru dengan selesainya fase pertama, dan kami secara resmi mengundang tamu untuk berkunjung untuk pertama kalinya. "Kami bangga mengatakan bahwa mengunjungi Nuanu untuk sehari memungkinkan pengunjung untuk belajar dan menikmati hal-hal yang menjadi keunikan dari Nuanu, alam, seni & budaya, serta berbagai hal menarik lainnya," katanya, Sabtu (30/8/2025). Mewakili Nuanu, Lev Kroll berujar pihaknya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Bali yang terus mendukung perjalanan dan perkembangan Nuanu sejak awal, menciptakan dampak positif bagi masyarakat Tabanan dan Bali sebagai pusat kreativitas di Asia Tenggara. Sejak membuka diri bagi pengunjung pada 2023, Nuanu mulai menanamkan fondasi model bisnis yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, melainkan pada kesejahteraan bersama. Salah satu pilar terpenting dari visi ini adalah Nuanu Social Fund (NSF), sebuah wadah yang menyalurkan kembali manfaat Nuanu untuk mendukung inisiatif budaya, sosial, dan lingkungan , menghadirkan dampak nyata bagi Bali dan komunitasnya. Tahun yang sama juga menghadirkan sejumlah pencapaian: sekolah internasional pertama di Tabanan, ProEd Global School, resmi beroperasi; karya monumental Earth Sentinels oleh seniman asal Afrika Selatan, Daniel Popper menjadi instalasi seni ikonik pertama; dan diperkenalkannya Aurora Media Park, jalur hutan tepi sungai seluas 5,000m² dengan delapan instalasi interaktif yang dirancang bersama Aurora, AI milik Nuanu. Momentum terus berlanjut di 2024. Nuanu Real Estate mencatat sejarah dengan terjualnya 40 vila neo-luxury hanya dalam satu hari, sebuah pencapaian yang menghadirkan standar baru bagi gaya hidup berkesadaran di Bali. Tahun yang sama, Nuanu memperkenalkan Luna Beach Club, kompleks hiburan berkonsep tebing dengan sembilan ruang yang menyatukan musik, seni, dan pengalaman kolektif, menghadirkan wajah baru bagi ruang budaya di pulau ini. Di dalamnya berdiri gagah Menara THK (Tri Hita Karana), hasil karya arsitektur yang kolaboratif antara seniman dan AI, dirancang oleh Arthur Mamou-Mani, dipersembahkan untuk merayakan filosofi Bali, Tri Hita Karana, yang menyelaraskan harmoni anatar manusia, alam, dan spiritualitas. “Bali adalah inspirasi bagi Nuanu. Kekayaan seni budaya, kreativitas, dan juga kehangatannya, bisa dirasakan dalam kawasan kreatif yang dibangun bersama masyarakat sekitar, pemerintah, dan juga investor yang memiliki nilai yang sama,” kata Ida Ayu Astari Prada, Brand & Communications Director. “Nuanu hadir sebagai komunitas untuk komunitas, dikuatkan dengan bergandeng tangan bersama komunitas sekitar, layaknya keseharian kita sebagai orang Bali.” imbuhnya. Dari sisi kesehatan, hadir Lumeira, kompleks kebugaran sosial dengan sauna kubah kayu terbesar di dunia dan perawatan khas Parenia. Dari ranah budaya, Suara Festival mempertemukan seniman lokal dan internasional dalam sebuah perayaan inklusif yang meneguhkan posisi Nuanu di kalender seni Bali. Pada saat yang sama, Labyrinth Collective memperluas jangkauannya dengan membuka Labyrinth Art Gallery serta The Dome, pengalaman dome 360° pertama di Indonesia, di mana seni, arsitektur, teknologi, dan performa saling bertemu. Pada tahun ini Nuanu juga meluncurkan Magic Garden, sebuah ruang hidup yang didedikasikan untuk memulihkan keanekaragaman hayati. Di pusatnya, program pembiakan kupu-kupu memungkinkan pengunjung merasakan konservasi secara langsung melalui perjalanan hiburan edukatif. Memasuki 2025, visi Nuanu sebagai episentrum kreatif Asia Tenggara semakin nyata. Tahun ini dibuka dengan sistem tiket terintegrasi sebagai tanda kesiapan menyambut publik yang lebih luas. Disusul hadirnya The Red Tent, ruang khusus perempuan nirlaba yang disumbangkan Nuanu dan dikelola independen oleh anggotanya, dengan komitmen bahwa minimal satu penasihatnya selalu perempuan Bali. Seni pertunjukan pun berkembang: SOL Studio lahir sebagai pusat tari kontemporer; Bali Mystic memperkenalkan kembali tari Kecak dengan teknologi proyeksi; sementara Kecak di Nuanu menghadirkan pertunjukan komunitas di amfiteater bambu hasil kolaborasi dengan kolektif Kecak Tabanan. Di sisi perhotelan, OSHOM Bali menyambut tamu pertama di 11 suite laut dan 8 treehouse hutan mangrove, sementara Nuanu Suites & Accommodations memperkenalkan tiga format perhotelan eksperimental untuk mendefinisikan ulang pengalaman menginap. Tahun ini, Nuanu memperkenalkan FOTO Bali Festival, festival fotografi internasional pertama di Bali yang akan digelar tahunan. Menutup 2025, Art & Bali, art fair internasional pertama di Bali, siap menjadi sorotan utama. Nuanu juga akan memulai Nuanu Future Talks pada Oktober 2025, forum dialog terbuka antara pengembang, masyarakat, dan pemerintah untuk memastikan pembangunan Bali berlangsung solutif, transparan, dan berbasis tanggung jawab bersama. Seiring dengan berbagai pencapaian tersebut, Suara Festival kembali hadir dengan perayaan inklusif yang memadukan musik dan seni. Menjelang akhir tahun, Nuanu juga akan membuka sebuah ruang kuliner-budaya baru, sebuah perjalanan menelusuri Indonesia yang diceritakan melalui rasa dan kreativitas. Setiap tahun perjalanan Nuanu menunjukkan relevansi yang semakin kuat dan keterhubungan budaya yang semakin dalam. Seni, pendidikan, wellness, dan pertunjukan tumbuh bersama membentuk sebuah kota yang terasa global, namun tetap berakar di Bali. Dr. I Wayan Ekadina, S.E., M.Si., selaku Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Ekonomi dan Keuangan mewakili I Nyoman Giri Prasta, Wakil Gubernur Bali mengucapkan salam hormat serta ucapan selamat dan sukses atas dilaksanakannya acara Grand Opening Nuanu Phase 1. "Kami berharap bisa turut berkontribusi dalam upaya pemajuan pariwisata Bali, serta turut berkolaborasi dalam kerja-kerja pelestarian alam, budaya dan pemajuan kesejahteraan masyarakat Bali,” katanya. Di inti perjalanannya, Nuanu menempatkan kebaikan sosial dan lingkungan sebagai pusat dari model bisnis yang dijalankan, membuktikan bahwa investasi, budaya, dan komunitas bisa berkembang bersama secara berkelanjutan. Ke depan, perjalanan ini akan semakin menarik. Acadia, hub kuliner bernuansa Maroko yang akan dibuka pada 2026, ditargetkan menjadi salah satu dari lima destinasi kuliner terbaik di Asia Tenggara. Desa Jiwa, village khusus fashion, akan menampilkan kreativitas dengan sentuhan arsitektur khas Bali. Setelah dua tahun perencanaan dan desain, Eugene Museum yang dipimpin seniman ternama Eugene Kangawa juga akan menyambut publik pada 2026. Melalui Nuanu Social Fund (NSF), lebih dari Rp4,1 miliar telah disalurkan sepanjang 2023–2025 untuk memberdayakan komunitas. Program ini telah melibatkan lebih dari 4.974 peserta kegiatan sosial, memberikan manfaat langsung bagi 2.245 penerima, serta dukungan personal kepada 893 individu. Secara paralel, Nuanu Junior Angels Foundation berfokus pada pendidikan melalui program utamanya, Kids Academy, yang menyediakan pembelajaran non-formal gratis untuk lebih dari 300 anak di Desa Beraban dan Desa Pandak Gede, meliputi seni & kriya, bahasa Inggris, matematika, hingga keterampilan kewirausahaan, demi menumbuhkan generasi penggerak perubahan di masa depan. Sumber:https://timesindonesia.co.id/properti/552378/nuanu-hadirkan-era-baru-kreativitas-di-bali-dengan-pembukaan-tahap-pertama

Lewat Buku Sekjen DPD RI Ajak Masyarakat Bertumbuh dalam Wawasan dan Empati

oleh bali

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) melalui Sekretaris Jenderal Mohammad Iqbal mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan budaya membaca sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disampaikan dalam kegiatan literasi bertema “Membaca untuk Bertumbuh – Let’s chill in the garden with some books”. Sekjen DPD RI Mohammad Iqbal menjelaskan kegiatan ini bukanlah pertumbuhan fisik. Melainkan pertumbuhan jiwa, pikiran, dan karakter. “Setiap kali kita membuka sebuah buku, kita sedang menanam benih pengetahuan, empati, dan inspirasi. Sama seperti tanaman yang membutuhkan air dan cahaya, jiwa dan pikiran kita membutuhkan kata-kata dan gagasan untuk berkembang,” ungkap Iqbal. Menurutnya, membaca mampu memperluas wawasan, menumbuhkan empati, serta membangkitkan cita-cita. Dengan membaca, seseorang seperti melihat jendela dunia karena dapat menjelajah lintas ruang dan waktu, memahami berbagai budaya, hingga merasakan pengalaman orang lain melalui kisah yang dibacanya. “Buku memberi kita teladan, menambah wawasan-wawasan baru, dan membakar semangat untuk menjadi versi terbaik dari dari kita sendiri,” tambahnya. Iqbal menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi juga sebuah perayaan, ajakan, sekaligus pengingat agar masyarakat semakin aware terkait literasi. “Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk menumbuhkan kembali sekaligus merefresh sejenak dari aktivitas sehari-hari dalam pekerjaan” ujarnya. Melalui rangkaian kegiatan literasi yang diselenggarakan, DPD RI berharap peserta tidak hanya pulang membawa buku baru, tetapi juga membawa semangat baru untuk terus membaca dan bertumbuh setiap hari. Sumber: dpd.go.id

Ni Luh Djelantik Minta Pengelola DTW Jatiluwih Transparan Soal Pendapatan Tiket Masuk

27 Agustus 2025 oleh bali

Anggota DPD RI Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik atau Ni Luh Djelantik mendesak pengelola Daerah Tujuan Wisata (DTW) Jatiluwih, untuk memberikan informasi transparan terkait pendapatan dari tiket masuk. Ia juga mempertanyakan angka pemasukan Rp1 miliar per tahun untuk destinasi wisata yang sudah diakui dunia itu. Dirinya mengkalkulasikan, pendapatan Rp1 miliar kalau dihitung rata-rata harian hanya sebesar Rp2,5 juta. “Rp2,5 juta per hari itu cocok nggak dengan pemasukan Jatiluwih, coba kita lihat. Karena pemilik tanah Jatiluwih adalah petani, bukan negara, bukan pemerintah, pemerintah itu numpang nyari duit di sana,” kata Ni Luh Djelantik di Denpasar, Senin, 25 Agustus 2025. Dirinya memastikan, akan selalu mendampingi dan mengawal masyarakat petani Jatiluwih untuk mendapatkan haknya. Ia berharap agar petani bukan sekedar profesi yang dibanggakan demi menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara agraris. “Tapi hari ini petani menjerit. Coba dilihat omzet per hari Jatiluwih berapa, kalau diperlukan mbok Niluh bisa datang ke desa kalian,” jelasnya. “Kita bikin hitung-hitungan secara profesional, kalau misalnya ditolak sudah, kita cari pengelola baru,” tambah Ni Luh Djelantik. Sumber: https://koranjuri.com/ni-luh-djelantik-minta-pengelola-dtw-jatiluwih-transparan-soal-pendapatan-tiket-masuk/