Berita DPD di Media

Beranda

ยป

Berita DPD di Media

Festival Modal Budaya di Tukad Bindu, Rai Mantra: Modal Budaya sebagai Potensi Menjadikan Keunggulan Kompetitif Wilayah

29 September 2025 oleh bali

Anggota DPD RI Perwakilan Bali I.B. Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan konsep modal budaya merupakan salah satu yang sangat penting dalam pembangunan suatu daerah. Budaya merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks. “Modal budaya dapat diartikan sebagai aset yang tidak berwujud. Namun memiliki nilai yang sangat besar dalam membentuk identitas dan karakteristik suatu masyarakat. Ini diwariskan dari generasi ke generasi dan mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, adat istiadat, bahasa, dan perilaku,” ujar Rai Mantra saat pembukaan Festival Modal Budaya 2025 di kawasan Tukad Bindu, Kesiman, Denpasar Timur, Sabtu (27/9). Hadir dalam festival yang berlangsung meriah itu sejumlah tokoh di antaranya Panglingsir Puri Satria Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi (Cok Rat), Panglingsir Puri Kesiman AA Ngurah Gede Kusuma Wardana dan Koordinator Staf Khusus Presiden 2019-2024 AAGN Ari Dwipayana. Juga hadir kartunis Jango Paramarta, ratusan mahasiswa dan warga. Festival selama dua hari hingga Minggu (28/9) yang diinisiasi Rai Mantra ini mengusung tema: ‘Modal Budaya Memajukan Peradaban’ menyajikan serangkaian kegiatan budaya mulai dari diskusi (workshop), pameran kartun Jango Pramartha, aneka lomba Wimbakara Nyurat Aksara Bali dan Wimbakara Layang-layang Kreasi. Sedangkan diskusi budaya menghadirkan narasumber Dr. Gek Diah Sesi Sentana, SS,M.Hum.(Akademisi UHN I Gusti Bagus Sugriwa), Kadek Puja Astawa,SE,MH (Konten Kreator – Hai Puja) dan Pande Dwipayana (Konten Kreator – Bli Azril) dengan moderator Gede Adrian Mahaputra (Owner Bali Nggih). Rai Mantra menjelaskan modal budaya memiliki beberapa unsur yang sangat penting, seperti keyakinan atau ritual, aksara atau literasi, seni, organisasi sosial masyarakat, pendidikan, teknologi, dan sistem ekonomi. “Kita harus anggap ini sebagai potensi yang memang bisa menjadikan keunggulan kompetitif wilayah dan dalam mengantisipasi dampak persaingan global,” jelas mantan Walikota Denpasar dua periode ini. Melestarikan modal budaya, tambah Rai Mantra, sangat penting untuk dilakukan, terutama dalam menghadapi era globalisasi yang dapat menyebabkan kepunahan budaya lokal. “Kepunahan berarti modalnya asetnya juga hilang, sehingga tidak memiliki sesuatu hal yang memang sifatnya sangat spesifik, diferensiasi berbeda sama yang lainnya dan sulit ditiru,” katanya. Untuk itu kata dia, gerakan untuk melestarikan modal budaya perlu dilakukan secara terus-menerus dan melibatkan berbagai pihak. “Tujuannya ini bukan hanya sekedar festival, tapi tujuannya ini adalah untuk memberikan tingkat kesadaran kepada masyarakat, terutama anak-anak muda dalam hal ini, bahwa potensi itu bukan hanya sekedar investasi secara material, tapi potensi itu juga dimiliki secara kultural,” tegasnya. Sementara itu, Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, AAGN Ari Dwipayana mengapresiasi Festival Modal Budaya yang digagas IB Rai Dharmawijaya Mantra di Tukad Bindu ini. “Jadi, modal budaya adalah salah satu yang sangat penting di dalam perkembangan kemajuan peradaban. Karena tidak mungkin sebuah bangsa, negara atau masyarakat menjadi bangsa yang besar itu kalau tidak berbasiskan budaya,” ujarnya ditemui saat menghadiri festival ini. Menurutnya, untuk membuat ini sebuah gerakan, tidak hanya menjadi urusan pemerintah tapi ada satu kolaborasi berbagai pihak. “Jadi hidup dan berkembangnya sebuah budaya itu tidak mungkin hanya diserahkan pada pemerintah atau segelintir orang. Harus kolaborasi. Dan, kolaborasi itu ya ujung tombaknya manusia Bali. Kalau manusia Balinya tidak ingat sama budaya termasuk aksara, bahasa, dan sastranya tentu itu akan bisa menjadi terancam ke depannya,” tegasnya. “Saya juga mengapresiasi pilihan digelarnya festival ini di Tukad Bindu, Kesiman karena seperti mengajak kembali krama Bali untuk mengingat (eling) dengan sungai (tukad),” ucap tokoh puri yang juga mantan Staf Khusus Presiden RI. Panitia Festival Ida Bagus Gede Randika menjelaskan diskusi budaya mengangkat tema “Urgensi Revitalisasi Bahasa Bali sebagai Modal Budaya, Peran Pemuda dan Media Digital”. Untuk menambah semarak festival diramaikan aneka kuliner dan pameran kerajinan tangan. “Serangkaian Festival Modal Budaya ini kami juga melaksanakan gerak jalan sehat pagi harinya (Minggu)” kata Randika. Sumber: https://dutabalinews.com/2025/09/29/festival-modal-budaya-di-tukad-bindu-rai-mantra-modal-budaya-sebagai-potensi-menjadikan-keunggulan-kompetitif-wilayah/

91 Pura Dilaporkan Rusak, ​Dirjen Bimas Hindu dan Rai Mantra Tinjau Langsung Pura Terdampak Banjir

26 September 2025 oleh bali

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia I Nengah Duija bersama Anggota DPD RI Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra meninjau langsung kondisi Pura Musen Situs Watu Ireng dan Pura Luhur Dalem Mutering Jagat yang berada di wilayah Desa Adat Kesiman, Denpasar Timur. Turut hadir Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi Kementerian Agama RI Albertus Magnus Adiyarto Sumardiono. Untuk diketahui, dua pura tersebut mengalami kerusakan parah akibat banjir yang menerjang pada 10 September 2025 lalu. Dalam kunjungan ini, Dirjen Bimas Hindu Nengah Duija mengatakan bahwa pemerintah melalui Kementerian Agama senantiasa berkomitmen untuk memberikan perhatian terhadap pura atau tempat-tempat ibadah yang terdampak bencana alam. “Fokus utamanya adalah pemulihan fungsi keagamaan serta pelestarian nilai-nilai spiritual masyarakat Hindu Bali,” ujarnya. Peninjauan ini, kata dia, tidak hanya sebatas melihat kerusakan fisik, tetapi juga merupakan wujud kepedulian instansi pemerintah terhadap kelangsungan aktivitas keagamaan umat di tengah situasi sulit. “Selanjutnya akan dilakukan pendataan untuk menentukan langkah pemulihan dan bentuk bantuan yang dibutuhkan,” imbuhnya. Kegiatan ini sekaligus menjadi sarana komunikasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat adat dalam menyusun langkah konkret penanganan pascabencana. Pemerintah juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan memulihkan pura sebagai pusat kegiatan spiritual sekaligus warisan budaya luhur umat Hindu dan masyarakat Bali, khususnya di Kota Denpasar. Sementara itu, anggota DPD RI perwakilan Bali Rai Mantra yang memprakarsai peninjauan ini mengatakan, pada intinya kunjungan Dirjen Bimas Hindu ke Pura Musen dan Pura Dalem Mutering Jagat ini ingin melihat secara langsung kondisi kedua pura itu pascabanjir. “Karena dalam laporan ke Dirjen Bimas Hindu ada 91 pura yang dilaporkan, tentu ini akan dikaji dengan skala prioritas. Terutama tingkat kerusakan dan urgensinya akan melaksanakan upacara, seperti Pura Musen ini akan melaksanakan upacara ‘pengrebongan’ setelah hari raya Kuningan,” ujar Rai Mantra. “Pak Dirjen sendiri berharap agar usulan perbaikan sudah masuk sebelum bulan Oktober, agar 2026 sudah bisa keluar anggaran yang diharapkan,” imbuh mantan Walikota Denpasar ini. Untuk diketahui, kondisi Pura Musen Situs Watu Ireng dan Pura Luhur Dalem Mutering Jagat yang berada di wilayah Desa Adat Kesiman ini luput dari perhatian, karena fokus ke Tukad Badung. Air yang mengalir deras melalui Sungai Ayung yang bermuara di Dam Oongan selain menerjang dua pura penting ini juga merusak instalasi PDAM Kota Denpasar yang kini sedang dalam tahap perbaikan. Sumber: https://dutabalinews.com/2025/09/24/91-pura-dilaporkan-rusak-dirjen-bimas-hindu-dan-rai-mantra-tinjau-langsung-pura-terdampak-banjir/

Kasus Keracunan MBG Meningkat, Ni Luh Djelantik Beri Dua Solusi

26 September 2025 oleh bali

Anggota DPD RI, Ni Luh Djelantik memberikan respon terkait polemik program Makan Bergizi Gratis (MBG). Saat ini, program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah disorot lantaran banyak kasus keracunan. Beberapa siswa di sejumlah daerah disebut mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program tersebut. Hasilnya, kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) semakin hari semakin meningkat. Diantaranya ada Bandung dan beberapa wilayah di Sulawesi yang mendapatkan kasus keracunan ini. Merespon hal ini, lewat unggahan di akun Threads pribadinya, Ni Luh Djelantik memberikan saran. Ia menyebut sebaik untuk program MBG ini Pemerintah harus belajar dari Ahok dan KDM. Karena anak-anak atau para pelajar yang diberikan makan adalah penerus bangsa ke depannya. “Berguru lah pada Ahok dan KDM. Kita bukan katak dalam tempurung,” tulisnya dikutip Jumat (26/9/2025). “Sayangi hidup anak-anak yang akan jadi penerus bangsa ini,” jelasnya. Adapun untuk solusi yang dihadirkan ia menawarkan dua cara yaitu pemberian dana makan langsung ke orang tua. Atau solusi lainnya yang ditawarkan adalah pemberdayaan kantin sekolah dengan catatan dilakukan audit secara berkala. “Solusinya sangat sederhana. Berikan hak memberikan makan pada orang tua anak. Berdayakan kantin sekolah dan audit berkala,” tuturnya. Sumber: https://fajar.co.id/2025/09/26/kasus-keracunan-mbg-meningkat-ni-luh-djelantik-beri-dua-solusi/

AWK Lakukan Sidak Menyusul Dugaan Penyalahgunaan Lahan Tahura

26 September 2025 oleh bali

Senator DPD RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III (AWK) melakukan pemantauan langsung ke kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) di Sidakarya, Denpasar, menyusul dugaan penyalahgunaan lahan konservasi oleh pabrik material konstruksi milik warga negara Rusia (24/09). Dalam kegiatan tersebut, turut hadir perwakilan dari BKSDA Provinsi Bali, BPN Provinsi Bali dan Kota Denpasar, Kantor Imigrasi Denpasar, serta Ditjen Imigrasi Bali. BPN mengungkapkan adanya 106 sertifikat sejak tahun 1992, dan muncul sertifikat baru di tahun 2017 yang mencakup lahan tempat pabrik tersebut berdiri. Senator AWK menilai keberadaan pabrik asing di kawasan konservasi perlu ditelusuri lebih lanjut dan berkomitmen membawa temuan ini ke rapat kerja resmi di Parlemen Senayan pada masa sidang DPD RI bulan depan. Ia menegaskan pentingnya penegakan hukum dalam menjaga kelestarian kawasan konservasi dari alih fungsi lahan yang tidak sesuai peruntukannya. Pertemuan tersebut difokuskan pada penanganan permasalahan terkait pengelolaan tanah dan hutan di Bali, khususnya mengenai kasus Tahura. DPD RI akan membahas koordinasi dengan berbagai instansi pemerintah seperti Kementerian ATR BPN, Jaksa Agung, dan Kapolri. Diskusi berlangsung dengan fokus pada penyelidikan dugaan pelanggaran administratif, tuduhan korupsi, serta verifikasi 106 sertifikat tanah di Badung. Pertemuan tersebut menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap hukum, perlindungan lingkungan, dan penanganan yang tepat terhadap dugaan pelanggaran dalam pengelolaan hutan.

Ni Luh Djelantik Desak Sekda Bali Minta Maaf Terkait Dugaan Hinaan ke Guru dan ASN

23 September 2025 oleh bali

Polemik kembali mencuat di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali setelah beredarnya video berjudul “Sekda Bali Dewa Indra Marahi ASN, Guru, dan Pegawai Terkait Bocornya Imbauan Sumbangan Korban Banjir”. Video yang diunggah akun @JegBali pada Minggu (21/9/2025) ini memicu kontroversi luas di kalangan masyarakat, terutama para guru dan ASN. Senator asal Bali Ni Luh Djelantik angkat bicara dengan mengecam keras sikap Sekda Bali, Dewa Made Indra. Menurutnya, ucapan yang dilontarkan dalam video tersebut berpotensi melukai hati ribuan guru dan ASN yang seharusnya dihormati. Dalam pernyataannya, Niluh menegaskan bahwa guru dan ASN adalah elemen penting dalam roda pemerintahan daerah. Mereka layak diperlakukan dengan hormat, bukan sebaliknya. “Ribuan guru dan ASN Provinsi Bali adalah tuanmu. Bali ibarat sebuah perusahaan yang mengedepankan Tri Hita Karana. Maka pantas memiliki pemimpin yang berjiwa melayani dan memperlakukan atasannya dengan welas asih serta hormat. Atasan di sini adalah guru, ASN, dan rakyat Bali,” ujarnya. Ni Luh bahkan meminta agar Sekda Bali secara terbuka menyampaikan permohonan maaf di hadapan publik. Ia menilai sikap tersebut adalah wujud tanggung jawab moral seorang pejabat publik. Dalam video yang beredar, Dewa Indra terdengar menyindir keras bawahannya terkait bocornya surat permohonan sumbangan untuk korban banjir. "Boleh berbeda aturan, sampaikan sesuai aturan dengan cara-cara beretika sesuai kapasitas intelektualmu.” Dia juga mengatakan, “Jangan sampai ketidaksetujuanmu akhirnya mengeluarkan ponselmu, lalu Pemprov Bali dihujat habis-habisan sejak kemarin. "Saya tahu kalian sarjana yang ngetik itu sarjana. Kamu senang, rumahmu dihina orang, rumah tanggamu dihina orang? Kemarahan saya kepada Anda, seperti kemarahan orang tua kepada anaknya,” tukasnya sembari mempertanyakan kepada pihak yang memposting tersebut kebanggan apa yang di dapat. Pernyataan itu kemudian dianggap oleh sebagian pihak sebagai bentuk arogansi pejabat publik terhadap ASN dan guru yang notabene juga adalah aparatur negara. Setelah video tersebut viral, banyak netizen melontarkan kritik tajam kepada Pemprov Bali. Tidak sedikit yang menilai gaya komunikasi Dewa Indra tidak mencerminkan etika seorang pejabat daerah. Komentar pedas pun bermunculan di berbagai platform media sosial. Beberapa pengguna menilai ASN dan guru telah bekerja keras melayani masyarakat, sehingga tidak pantas menerima perkataan yang terkesan merendahkan. "Silakan masyarakat menilai sendiri. Apakah pantas seorang pembantu rakyat berbicara seperti itu kepada atasannya? Gaji pejabat berasal dari keringat, darah, dan air mata rakyat. ASN dan guru jangan sampai diperlakukan hanya sebagai sapi perah, sudah bekerja keras malah dimarahi pula,” sambung Ni Luh Djelantik. *** Sumber: https://bali.pikiran-rakyat.com/bali/pr-3759663184/ni-luh-djelantik-desak-sekda-bali-minta-maaf-terkait-dugaan-hinaan-ke-guru-dan-asn?page=all

Desa Dauh Puri Kaja Gelar Metatah dan Mepetik Massal di Pura Loka Natha

23 September 2025 oleh bali

Senator RI, Anggota DPD RI Provinsi Bali, IB Rai Dharmawijaya Mantra menghadiri Upacara Metatah dan Mepetik Massal di Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar, pada Kamis (18/9/2025). Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, menggelar upacara metatah (potong gigi) dan mepetik massal di Pura Loka Natha, Taman Kota Lumintang. Sebanyak 40 peserta dari tujuh banjar/dusun yang mengikuti mepetik, ambil bagian dalam kegiatan ini. Ketua LPM Desa Dauh Puri Kaja, I Made Surya Darma, yang juga Wakil Ketua Panitia, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program kerja desa yang rutin dilaksanakan dua tahun sekali. “Di tahun ganjil kami menggelar metatah massal, sedangkan di tahun genap kami menyelenggarakan Dauh Puri Kaja Festival yang menampilkan UMKM dan lomba kebudayaan Bali,” ujarnya. Menurut Surya Darma, metatah massal kali ini diikuti 34 peserta, ditambah 6 peserta mepetik. Seluruh rangkaian yadnya dipuput oleh Ida Pandita dari Griya Lumintang, dibantu jro mangku Desa Dauh Puri Kaja. “Kami mengambil tingkatan madya yadnya, artinya tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar, tetapi tetap sarat makna dan nilai yadnya,” jelasnya. Selain metatah massal, Desa Dauh Puri Kaja juga melaksanakan sunat massal dengan 25 peserta di Dusun Wanasari pada Juli lalu bertepatan dengan libur sekolah. Pemilihan Pura Loka Natha sebagai lokasi kegiatan didasarkan pada pertimbangan wilayah yang masuk Desa Dauh Puri Kaja, areal yang luas, dan lebih aman dari faktor cuaca. Acara turut dihadiri Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, serta sejumlah tokoh di antaranya anggota DPRD Bali dan Kota Denpasar, serta OPD terkait. “Program ini sangat mulia karena selain menerapkan ajaran yadnya, juga membantu masyarakat yang kurang mampu. Harapan kami metatah massal ini menjadi wujud kontribusi nyata desa sekaligus persembahan tulus ikhlas ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam rangka mengamalkan ajaran Catur Marga Yoga,” pungkas Surya Darma. Sumber:https://www.nusabali.com/berita/201944/desa-dauh-puri-kaja-gelar-metatah-dan-mepetik-massal-di-pura-loka-natha

“OPTIMALISASI PENGAWASAN TKD SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS ANGGARAN GUNA MENDORONG PEMBANGUNAN DAN KESEJAHTERAAN DAERAH”

23 September 2025 oleh bali

Komite IV Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menggelar Kunjungan Kerja dalam rangka pengawasan atas pelaksanaan UU No. 62 tahun 2024 tentang APBN 2025 Bersama Perwakilan BPKP Bali selaku mitra kerja Komite IV. Dalam sambutannya I Komang Merta Jiwa, Senator dari Provinsi Bali menyampaikan harapannya untuk mendapatkan informasi yang komprehensif mengenai hasil pengawasan BPKP atas pelaksanaan APBN 2025, khususnya terkait dengan TKD di Provinsi Bali. “Selain Informasi terkait realisasi dan penyaluran TKD di Provinsi Bali khususnya, kami juga ingin memperoleh berbagai masukan dari BPKP atas permasalahan/kendala terkait TKD. kata Komang yang juga selaku koordinator kunjungan kerja. “Efektivitas penyaluran dan pemanfaatan DAK/DAU tahun 2025 menjadi focus pengawasan Komite IV, dan untuk memastikan akuntabilitas, peran BPKP sebagai APIP menjadi sentral dalam early warning dan perbaikan tata kelola TKD dari tahap perencanaan hingga pelaporan” ungkap Ahmad Nawardi selaku Ketua Komite IV dalam sambutannya. Senator asal Jawa Timur ini juga menekankan bahwa kualitas eksekusi DAK dan DAU berpengaruh langsung terhadap capaian sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di daerah. “Kami juga menyoroti persentase realisasi TKD secara nasional, khususnya DAK Fisik yang baru terealisasi 16,6% per 20 September. Capaian ini masih sangat rendah mengingat tahun anggaran hanya tinggal beberapa bulan lagi sehingga menyebabkan penumpukan belanja di akhir tahun” imbuhnya. “BPKP Bali telah melaksanakan 184 kegiatan assurance dan 43 kegiatan consulting dengan realisasi anggaran pengawasan sebesar 55,05% per 20 September ini. Hal ini sebagai bentuk pengawalan akuntabilitas keuangan negara/daerah.” ungkap Heru Tarsila selaku Kepala Perwakilan BPKP Bali. Pada kesempatan ini, Heru juga menyampaikan bahwa capaian realisasi belanja hingga Agustus 2025 pada Pemda se-Provinsi Bali menunjukkan realisasi belanja yang masih rendah, yaitu rata-rata 45,88% dengan capaian tertinggi 55,11% dan terendah 35,25%. “Ada beberapa alasan mengapa capaian realisasi belanja ini masih rendah, yakni diantaranya Pemda menunggu proses penyesuaian anggaran berdasarkan Inpres No. 1 Tahun 2025, kemudian belum seluruh Pemda melaksanakan sinkronisasi dan rekonsiliasi proyeksi penerimaan daerah secara periodik” tambahnya. “Permasalahan lain bagi Pemda di lingkup Provinsi Bali adalah bahwa sebagian besar masih sangat tergantung kepada dana dari pusat. Tercatat hanya 4 Pemda yang memiliki kapasitas fiskal yang kuat yakni Pemkab Badung (88%); Pemprov Bali (60%); Kota Denpasar (65%); dan Pemkab Gianyar (60-65%) dari APBD. Sementara 6 Pemda lainnya kapasitas fiskalnya masih di bawah 25% dari APBD” tambah Heru menjelaskan kondisi fiskal daerah di Bali. “Kami Komite IV akan menindaklanjuti hasil kunjungan kerja hari ini dengan menyusun rekomendasi terkait dengan TKD ke pusat/daerah guna perbaikan regulasi & tata kelola, ketepatan waktu salur, ketepatan sasaran, dan dampak optimalnya bagi daerah yang akan kami sampaikan dalam bentuk hasil pengawasan DPD RI atas pelaksanaan UU No. 62 tahun 2024 tentang APBN 2025” tutup Ketua Komite IV*). Narahubung: Irwanto, S.STP., M.Si (Kepala Bagian Set. Komite IV)

Pemprov Jabar-DPD Sepakat Kerja Sama Perkuat Sistem Merit ASN

19 September 2025 oleh bali

Provinsi Jawa Barat bersama Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menandatangani kesepakatan sinergi penerapan sistem merit dalam manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN). Penandatanganan berlangsung di Graha Merit, Kota Bandung, Selasa (16/9/2025). Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menegaskan transformasi manajemen ASN harus segera dilakukan. "Kita harus melakukan transformasi lagi, bukan hanya sebatas reform tapi reborn. Prinsip dasarnya adalah citizen centric, orientasinya harus ke rakyat. Karena hari ini rakyat Jabar belum sejahtera," ujarnya. Herman mengungkapkan, Jawa Barat masih menghadapi tingkat pengangguran sebesar 6,74%, dengan 20% di antaranya lulusan SMA dan SMK. Untuk menjawab tantangan tersebut, penguatan sistem merit dinilai penting, terutama dalam meningkatkan kapasitas guru dan ASN. "Bulan ini kita harus laksanakan capacity building untuk guru. Sistem merit harus menjadi center of excellence," tegasnya. Ia menambahkan, Gubernur Jawa Barat telah memberikan arahan agar ASN mewujudkan karakter 'Panca Waluya': _cageur_ (sehat lahir batin), bageur (saling mengasah, asih, asuh), bener (taat aturan), pinter (berpengetahuan), dan singer (tanggap, tanggon, trengginas). "Kalau sudah cageur, bageur, bener, dan pinter, pasti akan trengginas. Tujuan kita bukan aturan, bukan uang, bukan kewenangan. Tujuan kita adalah rakyat sejahtera dan bahagia," tuturnya. Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPD RI Mohammad Iqbal menegaskan sistem merit merupakan fondasi penting birokrasi modern. "Meritokrasi di mana-mana menjadi fundamental. Kita ingin the right man on the right place, sehingga kualifikasi, kompetensi, potensi, dan kinerja menjadi prioritas utama," ucapnya. Iqbal juga menyampaikan apresiasi kepada Pemdaprov Jabar atas kerja sama yang dibangun. "Saya mengucapkan terima kasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan. Salam hormat dari pimpinan DPD RI, seluruh anggota, dan jajaran Kesekjenan," katanya. Kesepakatan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan birokrasi profesional, akuntabel, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Sumber:https://bandung.bisnis.com/read/20250916/549/1911854/pemprov-jabar-dpd-sepakat-kerja-sama-perkuat-sistem-merit-asn. Penulis : Wisnu Wage Pamungkas - Bisnis.com

​Anggota DPD Rai Mantra Kunjungi Korban Banjir dan Dorong Percepatan Pemulihan

19 September 2025 oleh bali

Anggota DPD RI perwakilan Bali I.B. Rai Dharmawijaya Mantra melakukan pe ninjauan lapangan pasca terjadinya banjir di sejumlah wilayah di Bali pada tanggal 9 September lalu. Mantan Walikota Denpasar itu dalam kunjungannya, Senin (15/9) mendatangi rumah Alm. Jro Mangku Ni Wayan Puspa di Wangaya Klod Denpasar, RSUD Wangaya, SD 12 Pemecutan, Rumah Alm. Ni Kt. Mertha (Gg.Bumi Ayu Jl. Gunung Agung), Posko Cokroaminoto, Perum Griya Selaras, Posko Kesambi, Pasar Badung, Kantor Desa Padangsambian Kaja dan Perum Cemara Giri Graha Dalung, Banjar Tohpati dan Kantor Desa Ubung Kaja. Rai Mantra juga meninjau ke Sanggulan Kediri Tabanan dan Perumahan Mawar Indah Tabanan. Dalam kunjungan tersebut Rai Mantra menyampaikan keprihatinannya serta turut berduka cita atas musibah yang menimpa warga. “Kami dari DPD RI Dapil Bali menyampaikan keprihatinan dan solidaritas pimpinan serta rekan-rekan DPD RI atas bencana yang terjadi. DPD juga akan membantu percepatan proses pemulihan paska bencana,” jelas Rai Mantra yang kini duduk di Komite III DPD RI. Dikatakan, banyak faktor yang menyebabkan bencana ini terjadi. Selain curah hujan yang tinggi, juga pengaruh alih fungsi lahan dan sampah yang menumpuk di sungai besar. “Secara teknologi juga mempengaruhi, karena saya lihat alat restrac yang ada di Wangaya juga tidak berfungsi dengan baik. Warning system sangat penting sebagai upaya preventif -bentuk kesiapsiagaan bencana,” ujar Rai Mantra. “Kalau kami amati dan pelajari sejak dulu, saat menjadi Walikota Denpasar, banjir-banjir besar itu pasti pada saat Purnama atau setelahnya, karena ‘panglong’ dan ‘penanggap’ sangat menentukan,” tambahnya. Diharapkan ada kajian yang komprehensif agar banjir tidak terulang lagi. Perlu ada perbaikan tata kelola dan manajemen sampah yang diprediksi menjadi salah satu penyebab utama banjir. Di sisi lain, Rai Mantra berharap pentingnya tindakan cepat dan tepat untuk meringankan beban warga yang terdampak banjir. Menurut BMKG memang arusnya sangat deras. Jadi perlu ada introspeksi bersama kaitannya dengan bencana yang terjadi. “Kita juga berterima kasih karena tanggapan yang begitu cepat dari BNPB, Presiden sudah turun, Wapres juga turun serta Menteri terkait. Pada prinsipnya kita bersama-bersama harus merangkul dan memulihkan kembali dengan cepat,” harap Rai Mantra. Sebagaimana diketahui banjir besar terjadi Rabu (9/9) dinihari di sejumlah wilayah di Bali. Selain menimbulkan kerugian material juga belasan warga meninggal dunia. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat sebanyak 17 korban meninggal dunia atas kejadian banjir bandang yang melanda sebagian wilayah Bali. Ada lima orang yang saat ini masih dalam pencarian. “17 meninggal dunia, ada lima dalam pencarian. Tetapi tadi pagi satu yang ditemukan masih proses identifikasi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya saat ditemui media di kantor BPBD Bali, Senin (15/9/2025). Sumber: https://www.baliekbis.com/anggota-dpd-rai-mantra-kunjungi-korban-banjir-dan-dorong-percepatan-pemulihan/

Forum Staf Anggota DPD RI Tutup Rangkaian HUT ke-80 RI, Gotong Royong Jadi Pilar Kinerja Kelembagaan

16 September 2025 oleh bali

Semarak HUT RI Ke- 80 yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Staf Anggota (Fokus) DPD RI sejak pertengahan Agustus lalu, diakhir dengan seremoni penutupan. Kegiatan yang digelar di lobi depan gedung DPD RI pada Kamis (11/9/2025) itu dihadiri oleh unsur Kesetjenan DPD RI, anggota DPD RI, staf anggota DPD RI, dan para pihak di lingkungan MPR, DPR dan DPD. Deputi Bidang Administrasi yang mewakili Sekjen DPD RI, Lalu Niqman Zahir, menekankan pentingnya gotong royong dalam rangka meneladani perjuangan para pendiri bangsa dan pejuang kemerdekaan di masa lalu. “Sebagai bagian dari supporting system keangotaan dan pilar penting dalam kinerja kelembagaan DPD RI, nilai gotong royong berupa kerja sama antarseluruh unsur di DPD RI harus dijadikan contoh dalam meningkatkan kinerja kelembagaan," ujar Lalu. Lalu juga menyinggung kegiatan menyemarakkan HUT RI adalah rutinitas yang perlu digelar terus-menerus akan menjadi tradisi yang baik dan penuh makna positif. Dengan gelaran itu itu, seluruh unsur di DPD RI, termasuk staf anggota, akan senantiasa bekerja dengan penuh semangat dan dedikasi, sebagaimana semangat para pejuang kemerdekaan di masa lalu. Sementara itu Ketua Umum Fokus DPD RI, Adlan Nawawi, menyambut baik seremoni penutupan yang dihadiri berbagai unsur dalam lingkup kerja DPD RI, yakni unsur Kesetjenan, Anggota DPD RI, staf anggota, ASN hingga unsur pengamanan dan kebersihan. Adlan meminta segenap unsur kelembagaan DPD RI untuk terus memberi kritik dan saran bagi peningkatan kinerja staf anggota di setiap waktu. “Kehadiran segenap unsur di kelembagaan DPD RI menunjukkan bahwa eksistensi Fokus DPD RI sebagai pendukung kinerja lembaga, cukup mendapatkan apresiasi kepercayaan. Tugas kami selaku staf adalah menjaga apresiasi dan kepercayaan itu agar terus meningkat dari waktu ke waktu”, ungkap Adlan. Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPD RI, Ahmad Syauqi Soeratno berharap staf anggota yang tergabung dalam forum ini mampu melahirkan pemikiran-pemikiran terbaik sebagai referensi bagi anggota DPD RI dalam menjalankan tugas dan kewenangannya. “Fokus DPD RI adalah wadah tempat berkumpulnya para pemikir yang akan berdiskusi dan berinteraksi secara ilmiah dan menghasilkan masukan terbaik kepada para anggota DPD RI yang diwakilinya. Sehingga di waktu yang akan datang, akan lahir output pemikiran dari Fokus DPD RI untuk dijadikan referensi dan rujukan bagi kinerja kelembagaan," jelas Syauqi. Sumber: https://www.tribunnews.com/nasional/7727660/forum-staf-anggota-dpd-ri-tutup-rangkaian-hut-ke-80-ri-gotong-royong-jadi-pilar-kinerja-kelembagaan.